Kehidupan adalah Aplikasi dari Al-Quran dan Al-hadist

jalanilah hidup antum dengan seberguna mungkin, tanyakan pada diri antum, apa konstribusi antum hidup di dunia ini untuk ALLAH SWT.....?!

Tuesday, September 15, 2009

Plagiarisme

1. Pengertian Plagiarisme



Menurut Wikipedia, plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta, yaitu hak seseorang atas hasil penemuannya yang dilindungi oleh undang-undang.

Menurut dari seorang pemilik blog Rosyidi.com, plagiarisme adalah Menyalin tulisan orang lain mentah-mentah, tanpa memberikan penjelasan bahwa tulisan tersebut diambil dari tulisan lain.

Dari beberapa sumber yang ada dapat disimpulkan bahwa pengertian dari plagiarism adalah pengakuan atau pengambilan ide atau karya seseorang tanpa ada ijin dari si perintis idea atau karya yang sebenarnya, sehingga melangar undang-undang hak cipta yang berlaku.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, sebenarnya kita setiap harinya selalu menyaksikan plagiarism. Hal ini terjadi pada pakar yang tidak jarang melontarkan pendapat yang nyatanya adalah bukan dari pendapat mereka. Mereka merasa malas dengan sikap untuk menjelaskan dari mana asal pendapat yang dilontarkan.



2. Kerugian Dari Hasil Plagiarisme



Banyak sekali kerugian-kerugian dari plagiarism yang bias di tinjau dari segala aspek, diantaranya (rosyidi.com):

a. Dari aspek si pencetus ide

Mencetuskan sebuah ide atau gagsan itu tidak mudah. Perlu pemikiran yang keras dan khusus untuk sebuah pengakuan ide di masyrakat luar. Namun, jika ide itu di curi, maka pada saat si pencetus ide saat mempublikasikan idenya, dia tidak mendapatkan dari kejernihan ide yang dia lontarkan, mungkin akan timbul fitnah terhadap si pencetus ide, gara-gara ada plagiarisme terhadap ide yang sudah dia pikirkan secra keras. Tujuan untuk mencetak prestasi, akhirnya berbelok arah menjadi fitnah.

b. Dari aspek yang melakukan plagiarisme

Tidak hanya dari sumber yang merasa rugi, tapi dari yang melakukan plagiarisme juga akan merasakan kerugian dari sikap yang telah dia lakukan. Kerugian tersebut adalah membodohi diri sendiri, artinya dia menutup peluang untuk berprestasi, karena otaknya tumpul akan plagiarism, sehingga dia tidak ada intellegensi yang dapat dijual. Selain itu, buang-buang tenaga karena semua idea atau karya yang dipublikasikan kepada khalayak umum hanya sia-sia belaka, dan tidak ada pengakuan dari khalayak umum.

c. Dari aspek para konsumen, pembaca pada khususnya

Konsumen, pembaca pada khususnya telah dibohongi dengan tulisan-tulisan dari hasil plagiarisme. Pembaca mengira bahwa tulisan itu adalah tulisan asli dari pemiliknya. Padahal semua itu adalah hasil curian belaka

d. Dari aspek masyarakat pada umumnya

Masyarakat umum akan mengira karya dari seorang plagiarism itu dalah hebat, karena begitu karya itu berhasil dalam sebuah perlombaan, maka karya itu langsung dinobatkan menjadi yang terbaik. Sehingga terdapat unsure penipuan terhadap masyarakat dari hasil karya yang hebat itu yang memenangkan perlombaan, padahal yang dilombakan adalah penjiplakan karya dari orang lain.



3. Yang Tidak Termasuk Plagiarisme



1. Selalu mencantumkan sumber, dalam mengutip tulisan karya orang lain, apalagi dalam penulisan jurnal ilmiah.

2. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum

3. Mengutip sebagian atau secukupnya tulisan-tulisan orang lain.



4. Pencegahan Awal Plagiarisme



1. Meningkatkan kesdaran pribadi dan menanamkan dalam hati bahwa plagiarism itu merugikan banyak orang, dan mempraktekkan dengan sikap anti-plagiarisme.

2. Lebih bisa mengembangkan tulisan, sehingga tidak total dari orang lain.

3. Pada saat ingin meng-copy artikel dari internet, diberi pengunci untuk meninggalkan biodata dan testimonial saat pengambilan tulisan dari sunber, sehingga lebih aman untuk menjaga keorisinilan karya.



5. Kesimpulan



Pengambilam, pengutipan, atau pengkopian, diperbolehkan asalkan mencantumkan atau mempublukasikan dari mana asal kutipan tersebut, dan bagaimana cara mendapatkannya. Dalam pengutipan atau pengkopian dilakukan dengan batasan-batasan yang wajar, tidak totalitas mengkopi kata-kata sampai letak titiknya. Tapi seperlunya aja, selebihnya bisa di improve dengan kata-kata kita, namun tetap mendukung inti dari ide si perintis.